Minggu, 28 Agustus 2016

Kesalahan Yang Sering Terjadi Pada Penulisan Ilmiah

Engineers can't write. Insinyur tidak dapat menulis dengan baik1. Apakah memang benar demikian? Sebetulnya para sarjana atau insinyur ini memiliki modal kemampuan menulis. Pasalnya dia harus sering mengemukakan hasil pekerjaannya kepada rekan kerjanya. Hanya saja kemampuan ini tidak diasah sehingga tumpul. Seorang insinyur yang memiliki kemampuan menulis akan lebih sukses daripada seseorang yang tidak memiliki kemampuan tersebut.
Banyak kesalahan yang saya jumpai dalam tulisan mahasiswa yang saya review. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
  1. Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya,
  2. Salah dalam menyusun struktur pelaporan,
  3. Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
  4. Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan,
  5. Penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar,
  6. Tata cara penulisan \Daftar Pustaka" yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
  7. Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah),
  8. Isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi,
  9. Isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan.

Hal yang menarik dari pengamatan saya adalah mahasiswa seringkali tidak mau melaporkan kegagalan atau kesalahan yang telah dilakukannya. Padahal, kegagalan ini perlu dicatat agar hal itu tidak dilakukan oleh orang lain (yang akan meneruskan penelitian tersebut). Kegagalan bukan sebuah aib! Seorang peneliti pasti mengalami kegagalan. Jadi laporkanlah kegagalan tersebut dan analisa atau dugaan Anda mengapa hal tersebut bisa terjadi. Bayangkan thesis Anda sebagai peta di hutan belantara. Anda memberi tanda bagian yang merupakan jalan buntu, jurang, atau sulit dilalui. Penjelajah berikutnya dapat lebih berhati-hati jika melalui jalan tersebut. Ini merupakan sebuah pembahasan tersendiri, yaitu tentang bagaimana
melakukan penelitian.

Mengantisipasi Pembaca Tulisan
Hal yang sering terlupakan oleh mahasiswa adalah audience atau pembaca dari tulisannya. Strategi penulisan akan berbeda jika yang membaca adalah orang yang mengerti teknis (dosen, insinyur, teknisi) dan orang yang kurang mengerti teknis (umum). Thesis atau laporan tugas akhir ditujukan kepada orang yang mengerti teknis. Untuk itu isi dari laporan biasanya lebih teknis.
Bahasa yang digunakan untuk menjelaskan harus pas. Jika Anda mengganggap bahwa pembaca seorang yang bodoh, maka pembaca akan merasa terhina (insulted). Coba pikirkan penjelasan kalimat di bawah ini.

Mari kita misalkan biaya produksi dari perangkat ini dengan bakso. Jika satu mangkok baso harganya 3000 rupiah, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli 1000 mangkok baso.

Mari kita gunakan variabel x sebagai jumlah unit yang akan diproduksi. Biaya produksi sebuah unit adalah 3000 rupiah. Maka biaya produksi 1000 unit adalah 1000x.

Dengan menggunakan permisalan mangkok baso, maka Anda telah menghina intelektual pembaca! Tentunya contoh di atas terlalu ekstrim. Kasus 5 yang terjadi tidak seekstrim itu namun mendekati. Misalnya, di bidang saya (bidang digital), tidak usah menjelesakan Boolean logic pada bagian pendahuluan dari thesis Anda. Anda hanya akan menghabiskan tempat dan menghina pembaca pada saat yang bersamaan.
Di satu sisi yang lain, ada juga mahasiswa yang menulis dengan sangat kompleks sehingga justru sulit dimengerti. Mungkin dalam pikirannya adalah ilmu dan teknologi itu secara prinsip harus sulit, sehingga penjelasannya pun harus sulit dimengerti. Penulis yang baik adalah penulis yang dapat menjelaskan sesuatu yang sulit dengan cara yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Tentunya hal ini dilakukan dengan tanpa merendahkan intelektual pembaca.

Kesalahan Struktur
Umumnya struktur dari tulisan yang saya review sudah baik. Namun ada beberapa kesalahan yang sesekali muncul, seperti:
  1. Tidak ada daftar isi, daftar gambar, dan daftar tabel,
  2. Bagian pendahuluan dan teori-teori pendukung terlalu banyak ditampilkan sehingga mendominasi buku laporan / thesis.
  3. Pernah saya menilai sebuah laporan tugas akhir di mana bagian utamanya (bagian analisa dan kesimpulan) hanya 10 halaman, sementara bagian pendahuluan dan teori mencapai 90 halaman. Porsi seperti ini tidak seimbang.

Sebaiknya kurangi bagian teori pendukung dan arahkan pembaca untuk
membaca buku referensi saja. Struktur isi dari tulisan Anda bergantung kepada jenisnya, apakah dia merupakan makalah atau thesis. Namun secara umum, isinya diurut seperti
berikut:
  1. Bagian Pendahuluan. Bagian ini biasanya berisi latar belakang penelitian. Biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa penelitian ini dilakukan, apa fokus dari penelitian, apa yang menjadi batasannya. Survey terhadap karya-karya orang lain yang mirip bisa dituliskan pada bagian ini (atau pada bagian teori pendukung).
  2. Bagian Teori Pendukung. Bagian ini biasanya berisi teori-teori atau hal-hal yang menjadi pendukung dari penelitian yang dilakukan.
  3. Bagian ini jangan terlalu mendominasi tulisan Anda. Usahakan singkat dan arahkan pembaca kepada referensi yang Anda gunakan. Bagian Isi. Bagian ini merupakan pokok utama dari tulisan Anda.Pada bagian ini Anda menjelaskan desain yang Anda lakukan, im- plementasi, pengujian, dan hal-hal lain yang merupakan laporan dari pekerjaan Anda. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa bab, sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, Anda bisa membuat satu bab mengenai implementasi dan satu bab lagi mengenai pengujiannya. Dasar-dasar kesimpulan ditarik atau diutarakan pada bagian ini. Nanti pada bagian penutup ini dapat dituliskan kembali.
  4. Bagian Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran. Bagian ini hanya merangkumkan pokok-pokok yang menarik saja. Perlu diperhatikan bahwa hal-hal yang muncul pada bagian ini semestinya sudah muncul pada bagian isi. Akan aneh jika Anda mengambil kesimpulan yang tidak pernah muncul dalam bab sebelumnya. Bagaimana Anda bisa sampai kepada kesimpulan tersebut?

Penulisan Bagian Abstrak
Abstrak merupakan rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat. Sangat sering saya memeriksa laporan, makalah, dan tulisan lain yang abstraknya kurang baik. Sebagai panduan, bayangkan seorang pemba- ca yang ingin mengetahui isi dari tulisan Anda. Dengan membaca abstrak dia harus dapat mengetahui isi tulisan Anda. Jika isinya cocok, maka dia dapat membaca lebih lanjut. Jika isinya tidak cocok, maka dia bisa mencari tulisan lain. Hal ini sangat bermanfaat untuk menghemat waktu dari para pembaca. Ketika Anda sedang melakukan penelitian maka Anda akan berterima kasih kepada penulis yang menuliskan abstraknya dengan baik. Jadi, tulislah abstrak dengan baik.

Untuk makalah, biasanya abstrak itu hanya terdiri dari satu atau dua paragraf saja. Sementara itu untuk thesis dan tugas akhir, abstrak biasanya dibatasi satu halaman. Untuk itu isi dari abstrak tidak perlu berbunga-bunga" dan berpanjang lebar dengan latar belakang, cukup langsung kepada intinya saja. Memang kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana caranya merangkumkan semua cerita menjadi satu halaman. Justru itu tantangannya.
Ada juga tulisan ilmiah yang membutuhkan extended abstract. Extended abstract merupakan abstrak yang lebih panjang, yang biasanya disertai dengan data-data yang lebih mendukung. Biasanya extended abstract ini dibutuhkan ketika kita mengirimkan makalah untuk seminar atau konferensi.

Penulisan Bagian Kesimpulan
Salah satu bagian yang menjadi favorit saya dalam menilai sebuah thesis atau laporan tugas akhir adalah bagian Kesimpulan. Kesalahan pada bagian ini sangat mudah dicermati. Seringkali mahasiswa menuliskan kesimpulan yang sebetulnya bukan hasil dari penelitian yang dilakukannya. Atau kesimpulan yang dituliskannya tersebut tidak dibuktikan dalam penelitiannya. Tiba-tiba muncul pernyataan pada bagian kesimpulan. Atau, kesimpulannya sebetulnya merupakan common sense, atau pengetahuan yang sudah diketahui secara umum. Sebagai contoh, apa yang salah dari kesimpulan berikut.

Program (software) ini berjalan lebih cepat pada komputer Pentium IV dengan kecepatan 1 GHz, dibandingkan jika dia dijalankan di komputer Pentium II dengan kecepatan 233 MHz.

Kesimpulan seharusnya merupakan hasil penelitian Anda. Dengan kata lain, jika tidak ada penelitian yang Anda lakukan maka kesimpulan tersebut tidak dapat ditarik. Dalam contoh di atas, jika Anda tidak membandingkan program Anda dengan kedua jenis komputer tersebut maka Anda tidak boleh menuliskannya dalam kesimpulan.
Salah satu cara untuk menguji apakah yang Anda tulis layak masuk dalam kesimpulan adalah dengan mencoba melengkapi kalimat berikut: ‘’Setelah saya uji, ternyata .... Perhatikan kata-kata (yang diisi dengan titik-titik) setelah kata ‘’ternyata’’ ..... pada kalimat di atas. Kata-kata tersebut bisa menjadi bagian dari kesimpulan.
Cara lain untuk menguji layaknya sesuatu \hal" masuk ke dalam kesimpulan Anda adalah menjawab pertanyaan berikut: Apakah tanpa penelitian Anda maka orang tidak dapat mengambil kesimpulan tersebut?". Jika ya, maka ‘’hal’’ tersebut bisa menjadi kesimpulan Anda. Jika tanpa penelitian
Anda orang sudah dapat menarik kesimpulan maka \temuan" Anda tersebut mungkin tidak layak masuk ke bagian kesimpulan. Mungkin dia sudah menjadi pengetahuan umum.

Jasa Pembuatan/Konsultasi Skripsi,Tesis,Disertasi Olahdata di Surabaya
Segera Hubungi Kami :
Faid (Marketing PT KARUNIA MANDIRI CONSULTANT)
Email : karunia_mandiri@yahoo.com
Telp : (031) 8705532
No Hp : 085655015212 / 08123120611
atau di lokasi PT KARUNIA MANDIRI CONSULTANT

0 komentar:

Posting Komentar