Kamis, 11 Agustus 2016

Simpati dan Empati Kepada Orang lain

Empati (dari Bahasa Yunani εμπάθεια yang berarti “ketertarikan fisik”) didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain. Empati sering dianggap sebagai semacam resonansi perasaan.

Simpati adalah suatu proses seseorang merasa tertarik terhadap pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, dilakukan dan diderita orang lain. Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting. Simpati akan berlangsung apabila terdapat pengertian pada kedua belah pihak. Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan. Seseorang merasa simpati dari pada orang lain karena sikap, penampilan, wibawa, atau perbuatannya. Misalnya, mengucapkan selamat ulang tahun pada hari ulang tahun merupakan wujud rasa simpati seseorang.

Empati berarti kemampuan untuk memiliki kesadaran organisasi-perasaan orang lain dan untuk bertindak sesuai. Konsep ini berkaitan erat dengan kasih sayangdan empati , tapi melampaui murni emosional empati dan juga tunduk pada kritik rasional.

Proses empati dan melibatkan emosi dan kecerdasan yang terkendali. Empati berarti emosi dibawa dalam empaten – seseorang yang memiliki empati – sementara empati kognitif adalah investigasi rasional mengambil tempat untuk mengevaluasi mempengaruhi relevansi dan pentingnya. Switch empati empaten proses antara dua bentuk untuk secara bertahap meningkatkan kesadaran mereka tentang keadaan emosi yang lain.

Empati afektif digunakan mekanisme yang resonansi afektif dan identifikasi proyektif untuk empaten akan mendapatkan pengalaman pribadi lain perasaan.Empaten juga bisa secara sadar atau tidak sadar mengaitkan cerita yang lain dan reaksi dengan kenangan mereka sendiri atau kenangan tidak langsung sastra dan seni, dan dalam hal ini dengan cara mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari apa yang lain merasa. Namun, merupakan bagian penting dari kemampuan empati terhadap terus untuk membedakan antara perasaan mereka sendiri dan perasaan yang disebabkan oleh yang lain, dan untuk membedakan antara masa lalu dan kini.

Menurut analisis yang diwakili khususnya oleh Henry Montgomery adalah bagian dari fenomena empati komponen ini:

Pemahaman – beberapa jenis pemahaman empati yang dibawa ke
Merasa – yang empaten (orang yang merasa empati) mengalami arti konsisten dengan yang lain
kesamaan dirasakan – empaten merasa diri mereka memiliki kesamaan yang relevan dengan objek empati.

Jasa Pembuatan/Konsultasi Skripsi,Tesis,Disertasi Olahdata di Surabaya
Segera Hubungi Kami :
Faid (Marketing PT KARUNIA MANDIRI CONSULTANT)
Email : karunia_mandiri@yahoo.com
Telp : (031) 8705532
No Hp : 085655015212 / 08123120611 / 031 70742999
atau di lokasi PT KARUNIA MANDIRI CONSULTANT

0 komentar:

Posting Komentar