Saya hampir drop out dari kampus gara-gara masa kuliah saya jauh
melebihi jatah waktu standar. Beruntung saya akhirnya lulus, tentu
dengan skripsi sekadarnya. Saya sering mendapati banyak mahasiswa yang
bermasalah saat mengerjakan skripsi mereka. Terutama menimpa orang-orang
yang kuliah lama. Berbekal pengalaman sendiri, saya membantu beberapa
orang agar bisa lulus terutama dalam mengerjakan skripsi. Sukur banyak
yang lulus.
Berikut saya bagi kiatnya untuk Anda. Semoga berguna.
1. Pahamilah bahwa dosen selalu punya keinginan untuk mencoret-coret naskah skripsi Anda.
Eksistensi
dosen itu berdiri di atas dua hal: ketika di depan kelas memberi kuliah
dan mencoret-coret makalah atau skripsi. Jadi, jangan tersinggung.
Hadapi dengan sikap mental: begitulah yang namanya dosen.
2. Mendengar, mengangguk, tersenyum.
Jika
Anda diceramahi soal kekeliruan naskah skripsi Anda, jangan sekali-kali
membantah. Anda cukup pura-pura serius mendengarkan, pura-pura
mengangguk seperti paham, dan tersenyumlah seakan Anda menerima masukan
dengan cara positif. Segalak-galaknya dosen pembimbing skripsi jika Anda
berperilaku seperti itu, maka ceramah dosen tidak lama. Dosen juga
manusia.
3. Berpakaian rapi dan wangi.
Anda
boleh jarang mandi dan berpakaian berantakan. Tapi saat konsultasi
skripsi, usahakan Anda mandi, memakai pakain yang rapi dan menyemprotkan
minyak wangi. Penampilan Anda yang segar akan berpengaruh besar
terhadap sikap dosen kepada Anda. Percayalah.
4. Bawakan buah-buahan dan kue atau buku.
Eits,
ini bukan menyuap. Jelas bukan gratifikasi. Ini cara Anda menyatakan
bahwa Anda peduli dan perhatian dengan Sang Dosen. Pilih buah-buahan dan
kue yang punya aroma segar dan menarik dilihat. Kalau dosen tersebut
suka keris, misalnya, bawakan dia buku tentang keris. Hal itu akan
membuat mood dosen Anda baik.
5. Jangan revisi semua yang dicoret.
Merevisi
semua masukan dan coretan dosen hanya akan menghabiskan waktu dan
membuat Anda stres. Misalnya dicoret 50 poin, Anda cukup merevisi 10
saja. Lalu perlihatkan 5. Biasanya Sang Dosen akan memeriksa yang lain.
Lalu tunjukkan yang 5 lagi. Selesai. Jarang ada dosen yang melihat semua
hasil coretannya. Jangan lupa, dosen adalah profesi yang lumayan sibuk.
Jangan-jangan sebetulnya dia juga lupa atas apa yang pernah dia
coretkan ke skripsimu. Kalau kemudian dia sempat melihat ada poin yang
belum kamu revisi, cukup minta maaf dan bilang bahwa poin itu terlewat.
Kemudian berjanjilah melakukan revisi lagi. Padahal tentu saja tidak
perlu Anda lakukan.
6. Anda harus yakin bahwa semua akan berlalu.
Berapa
lama sih konsultasi dan dikritik dosen pembimbing? Paling lama sejam.
Berapa lama sih ujian skripsi dan dibantai dosen penguji? Paling lama 3
jam. Dan semua akan berlalu. Akan lewat menjadi masa lalu. Jadi tenang
saja.
7. Tidak ada skripsi yang tidak ada catatan revisinya ketika ujian skripsi.
Sama
seperti saat konsultasi. Revisi secukupnya saja. Kalau kemudian
ketahuan tidak semua Anda revisi, sama seperti kiat terdahulu: bilang
saja terlewat. Hal ini jarang terjadi karena dosen sudah sibuk dengan
kegiatan-kegiatan lain, dan mindset dosen ketika seorang mahasiswa sudah
melewatkan ujian skripsi sudah dianggap lulus walaupun ada yang harus
direvisi.
Suatu saat, salah satu dosen penguji skripsi saya
mendadak tidak bisa menghadiri ujian skripsi. Akhirnya saya menemui
sendiri keesokan harinya di ruang Sang Dosen Penguji. Dia mempersilakan
duduk sambil bilang begini, “Saya tahu sejelek apapun skripsimu,
pastilah kamu sudah berusaha. Saya yakin kemarin saat ujian skripsi,
kamu sudah diberi masukan oleh dosen-dosen penguji yang lain. Kamu duduk
santai saja di sini, 15 menit lagi saya nilai.”
Saya hanya
bengong. Dia sibuk membaca buku, saya juga akhirnya pura-pura membaca
skripsi saya. Benar, 15 menit kemudian, Sang Dosen yang bijak itu
bertanya, “Kamu mau nilai berapa?”
“Ya kalau boleh minta A, Pak…”
Dia diam sejenak. Lalu sambil menorehkan nilai, dia bilang, “Supaya tidak terkesan aneh, saya kasih nilai A minus ya…”
Hati
saya bersorak. Saya langsung mengucapkan terimakasih banyak. Sebelum
saya pamitan, dia sempat bertanya, “Kamu tahu kenapa saya mempermudah
urusanmu?”
Saya menggelengkan kepala.
“Karena kamu segera
akan mengalami masa sulit yakni mencari pekerjaan. Tidak mudah mencari
pekerjaan di zaman sekarang, apalagi kamu sarjana filsafat. Kalau kamu
cari kerjaan saja susah, buat apa saya mempersulit skripsimu?”
Sungguh bijak benar Pak Dosen itu.
Nah, kiat dan pengalaman sudah saya bagi. Selamat menjalani…
Sumber :
http://mojok.co/2015/01/tujuh-kiat-mengerjakan-skripsi-supaya-lancar-jaya/