Rabu, 18 Februari 2015

Tips dan Trik Mengelola Keuangan bagi Mahasiswa

Pernahkah kamu merasa kehabisan uang saku, padahal kiriman uang saku bulanan dari orang tua baru saja datang beberapa hari yang lalu? Mungkin sebagian besar mahasiswa yang masih mengandalkan uang saku dari orang tua pernah merasakannya. Apabila ini terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin akan mengganggu konsentrasi belajar serta prestasi kita sebagai mahasiswa.

Sebenarnya hal tersebut bisa dihindari apabila kita bisa mengatur keuangan yang kita miliki itu – meskipun berupa uang saku – dengan benar. Bagi yang telah memiliki tambahan uang saku dari usaha sampingan, bukan berarti sudah merasa tercukupi, lho... Percaya deh, kamu tidak akan merasa cukup dengan berapa pun uang yang kamu miliki, kalau tidak diatur dengan benar.

Berikut adalah tips sederhana yang bisa kamu terapkan dalam mengelola keuangan bulanan.
  1. Biasakan mengelompokkan pengeluaran. Pengeluaran seorang mahasiswa bisa berbentuk pengeluaran rutin, misalnya untuk membayar sewa kamar (kos), biaya makan sehari-hari, pulsa, atau membeli buku yang menunjang pendidikan. Selain itu ada pula pengeluaran tidak rutin seperti biaya fotokopi, sewa Internet, jalan-jalan bersama teman, atau membeli majalah. Pengeluaran ini mungkin bervariasi untuk masing-masing orang. Catatlah pengeluaran-pengeluaran tersebut, dan masukkan masing-masing biaya pengeluaran dalam sebuah amplop. Akan lebih baik jika kamu menyimpan struk atau bukti pembayaran yang kamu lakukan, gunanya adalah untuk memeriksa kembali pengeluaran-pengeluaran kamu pada akhir setiap bulannya.
  2. Batasi pengeluaran. Untuk pengeluaran rutin, jumlahnya akan cenderung tetap setiap bulannya. Namun untuk pengeluaran tidak rutin, kamu harus disiplin untuk membatasi diri. Buatlah skala prioritas dari kebutuhan-kebutuhan itu. Misalnya, apabila biaya fotokopi atau Internet untuk menunjang kegiatan belajar melebihi anggaran, kamu harus mengurangi kebutuhan yang tidak terlalu penting, seperti  minum kopi di cafĂ© bersama teman-teman. Intinya, jangan sampai kamu nombok (atau bahkan ngutang) hanya untuk memenuhi keinginan kamu. Hal itu bukan berarti kamu jadi pelit terhadap diri sendiri. Memberikan reward untuk diri sendiri boleh saja, asalkan kita bisa memastikan pengeluaran-pengeluaran yang penting untuk kegiatan kita sebagai mahasiswa sudah terpenuhi.
  3. Menabung. Sisihkan sebagian uang saku yang kamu terima untuk ditabung, pada saat kamu menerima uang itu. Jumlahnya tidak perlu terlalu besar, yang penting rutin dilakukan. Tabungan pun bisa berbentuk tabungan darurat dan tabungan untuk tujuan tertentu. Tabungan darurat adalah tabungan yang hanya digunakan untuk keadaan darurat, sedangkan tabungan untuk tujuan tertentu bisa digunakan untuk memenuhi keinginan kamu. Jadi, jika kamu ingin membeli pakaian yang agak mahal, membeli gadget terbaru, atau sebagai modal usaha kecil-kecilan, sebaiknya kamu lakukan dengan menyisihkan uang saku sedikit demi sedikit. Kalau menabung di bank dianggap terlalu ribet karena nominal yang ditabung tiap bulannya tidak besar, mengapa tidak menabung di celengan yang tidak mudah dibuka? Tabungan ini akan sangat bermanfaat apabila kamu sangat membutuhkan dana cepat, apalagi dalam keadaan darurat.